Pengorbanan
Pagi ini merekah, sang mentari tersenyum indah. Bunga bermekaran diiringi burung bernyanyi dengan riang. Itulah suasana hari menyambut aktivitas seorang gadis yang penuh tawa . Gadis itu bernama Susan .
Ia bergegas bangun dari tidurnya dengan penuh semangat meraih handuk yang tergantung di depan kamarnya . Tak lama, ia masuk kedalam kamar mandi yang sederhana berada di luar rumah . Setelah ia selesai mandi seperti layaknya pelajar ia mengenakan baju seragamnya . Namun, seragam yang ia miliki sudah kusam dan kurang layak dikenakan, tetapi tidak menyurutkan semangat ia untuk meraih cita – cita yang diharapkan dengan menimba ilmu di suatu SMA yang bisa dibilang cukup favorit di kotanya . Tak banyak lama ia berpamitan kepada kedua orangtuanya untuk mendapatkan doa dari mereka. ” Hati-hati ya, anakku dan belajar dengan baik agar meraih citamu ” kata Ibunda Susan.
Kemudian ia menuju ke sekolah dengan menggunakan sepeda pemberian ayahnya.
Tiba di sekolah, ia menjadi pusat perhatian oleh semua siswa karena menggunakan sepeda yang usang dan pakaian yang kusam. Bahkan, ada diantara mereka menghina Susan karena kemiskinannya . ”Eh, liat tu cewe miskin datang lagi ke sekolah yang tidak pantas baginya !” kata Merli yang terkenal dengan kekayaannya . Apa yang dilakukan Merli tidak berpengaruh dengan tekad Susan menimba ilmu disini. Ia pun, memasuki ruangan kelas XI IA 1 yang tergolong kelas pilihan bagi orang yang pandai . Ia memperoleh ilmu dengan sangat baik di kelasnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Isi sesuai minat yang Anda ekspresikan ttg tulisan ini