Ayoo Lihat Blog Saya

Tulisan-tulisan yang saya cantumkan ini adalah hasil dari beberapa pemikiran saya dan juga hasil dari searching dari beberapa situs.

Jumat, 22 April 2011

Dialog Rasulullah dengan Iblis Terlaknat

Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih Maha Penyayang
Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad yang ummi (tidak bisa membaca-menulis), dan kepada keluarganya yang suci dan semua sahabatnya.
Diriwayatkan dari Muadz bin Jabal r.a., dari Ibn Abbas ra, berkata:  Kami bersama Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam  di rumah seorang sahabat dari golongan Anshar dalam sebuah jamaah. Tiba-tiba ada orang menyeru: “Wahai penghuni rumah, apakah kamu mengizinkanku masuk karena kamu membutuhkanku?”
Rasulullah berkata, “Apakah kalian tahu siapa yang menyeru itu?” Para sahabat menjawab, “Allah dan RasuINya lebih mengetahui.” Rasulullah berkata, ‘Dia adalah Iblis yang dilaknat oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala.” Umar bin Khattab na berkata, “Apakah engkau mengizin kanku untuk membunuhnya wahai Rasulullah’ Nabi berkata pelan, “Apakah kamu tidak tahu bahwa dia termasuk mereka yang menunggu sampai waktu yang ditentukan (hari kiamat)? Bukakan pintu untuknya karena dia sedang diperintahkan Allah. Mengertilah tentang apa yang dia ucapkan, dan dengarkanlah apa yang dia sampaikan”
Ibn Abbas berkata: maka dibukalah pintu, kemudian dia masuk kepada kami (ke dalam rumah), ternyata dia adalah seorang tua buta dan di dagunya terdapat tujuh helai rambut seperti rambut kuda, kedua matanya (masyquqatani) memanjang, kepalanya seperti kepala gajah yang besar, belalainya keluar seperti belalai babi, kedua bibirnya seperti bibir macan (tsur). Dia berkata, “Salam untukmu wahai Muhammad, salam untuk kalian semua wahai golongan muslimin.” Nabi berkata, “Salam bagi Allah, wahai yang terlanat, aku telah mendengar (mengetahui) keperluanmu.”
Iblis berkata, “Wahai Muhammad, aku datang bukan karena usahaku (keinginanku), tapi aku datang karena terpaksa (diperintah).” Nabi berkata, “Apa yang memaksamu, wahai terlanat?” Iblis berkata, “Aku didatangi oleh malaikat utusan Tuhan, dan berkata kepadaku, Allah menyuruhmu untuk mendatangi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dalam keadaan hina dan bersahaja dan memberitahunya bagaimana tipu muslihat dan godaanmu terhadap bani Adam, dan menjawab dengan benar apa saja yang ditanyatakan kepadamu. Di katakan oleh Allah, “Demi kemuliaan dan keagungan~Ku, jika engkau berbohong sekali saja dan tidak berkata benar, niscaya Aku jadikan kamu pasir yang dihempas oleh angin, dan aku puaskan musuhmu karena bencana menimpamu.”
Maka aku datang kepadamu, wahai Muhammad, sebagaimana aku diperintah. Tanyalah kepadaku tentang apa yang kau kehendaki. Jika aku tidak memuaskanmu tentang apa yang kamu tanyakan kepadaku niscaya musuh akan puas dengan bencanaku. Tiada sesuatu yang lebih menyedihkan dari pada leganya para musuh.”
Rasulullah berkata, “jika kamu-benar, beritahukan kepadaku siapa orang yang paling kamu benci”? Iblis menjawab, “Engkau, wahai Muhammad, adalah makhluk Allah yang paling aku benci, dan mereka yang (bersikap) sama dengan kamu terhadapku.”
Rasulullah: “Siapa lagi yang kamu benci?” Iblis. ‘Anak muda yang bertakwa, yang menyerahkan jiwanya kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Rasulullah: “Lalu siapa lagi?” Iblis: “Orang alim dan wara, yang saya tahu dia. adalah penyabar.”
Rasulullah: “Lalu siapa lagi?” Iblis : “Orang yang terus menerus dalam keadaan suci. 
Rasulullah: “Lalu siapa?” Iblis: “Orang miskin (fakir) yang sabar, yang tidak menceritakan kefakirannya kepada orang lain, dan tidak mengadukan keluh -kesahnya.” 
Rasulullah : Bagaimana kamu tahu bahwa dia penyabar?” Iblis: “Wahai Muhammad, jika ia mengadukan keluh kesahnya kepada makhluk sesamanya selama tiga hari, Tuhan tidak memasukkan dirinya ke dalam golongan orang-orang yang sabar.”
Rasulullah: “Lalu siapa?” Iblis : “Orang kaya yang bersyukur.
Rasulullah : Bagaimana kamu tahu bahwa dia bersyukur?” Iblis: “Jika aku melihatnya mengambil dari dan meletakkannya pada tempat yang halal.”
Rasulullah: Bagaimana keadaanmu jika kamu melihat umatku mengerjakan shalat?” “Aku merasa panas (demam) dan gemetar.” 
‘Kenapa, wahai terlaknat?” Iblis: “Sesungguhnya, jika seorang hamba bersujud kepada Allah sekali sujud saja, maka Allah mengangkat derajatnya satu tingkat.”
Rasulullah: “Jika mereka puasa?” Iblis: “Saya terbelenggu (terpenjara) sampai mereka berbuka puasa.
‘Jika mereka berhaji” Iblis: “Saya menjadi gila.”
Rasulullah: “jika mereka membaca Qur’an?” Iblis: “Aku meleleh seperti timah meleleh di atas api.”
Rasulullah: ‘Dan jika mereka berzakat’ “Sekan-akan orang yang berzakat itu mengambil gergaji dan memotongku menjadi dua,” jawab Iblis.
Rasulullah : “Mengapa begitu, wahai Abu Murrah?”
Iblis: ‘Sesungguhnya ada empat sifat (manfaat) dalam zakat itu. Pertama, Tuhan menurunkan berkah atas hartanya. Kedua, menjadikan orang yang berzakat disenangi makh1uk-Nya yang lain. Ketiga, menjadikan zakatnya sebagai penghalang antara dirinya dan api neraka. Keempat, dengan zakat Tuhan mencegah bencana dan malapetaka agar tidak menimpanya.”
Rasulullah: “Apa pendapatmu tentang Abu Bakar? Iblis: “Wahai Muhammad, pada zaman jahiliyah dia tidak taat padaku, bagaimana mungkin dia akan menaatiku pada masa Islam’
Rasulullah: “Apa pendapatmu tentang Umar?. ‘Demi Tuhan, tiada aku ketemu dengannya kecuali aku lari darinya.”
Rasulullah : “Apa pendapatmu tentang Usman’. Iblis: “Aku malu dengan orang yang para malaikat malu kepadanya.”
Rasulullah : “Apa pendapatmu tentang Ali bin Abi Talib?” ‘Andai saja aku dapat menukar darinya kepala dengan kepala, dan meninggalkanku dan aku meninggalkannya, tapi dia sama sekali tidak pernah melakukan hal itu.”
Rasulullah : “Segala puji bagi Allah yang telah membahagiakan umatku dan menyengsarakanmu sampai hari yang diketahui (kiamat).
Iblis yang dilaknat berkata kepada Muhammad: Hayhata-hayhata (tidak mungkin, tidak mungkin).  Mana bisa umatmu bahagia sementara aku hidup dan tidak mati sampai hari yang diketahui (kiamat). Bagaimana kamu senang dengan umatmu sementara aku masuk ke dalam diri mereka lewat aliran darah, daging, sedangkan mereka tidak melihatku. Demi Tuhan yang menciptakanku dan membuatku menunggu sampai hari mereka dibangkitkan, akan aku sesatkan mereka semua, baik yang bodoh maupun yang pandai, yang buta huruf dan yang melek huruf, yang kafir dan yang suka beribadah, kecuali para hamba Tuhan yang ikhlas.
Rasulullah : “Siapa orang yang ikhlas menurutmu?” Iblis : “Apakah engkau tidak tahu, wahai Muhammad? Barang siapa cinta dirham dan dinar (harta), dia tidak termasuk orang ikhlas untuk Allah. Jika aku melihat orang tidak suka dirham dan dinar, tidak suka puji dan pujaan, aku tahu bahwa dia itu ikhlas demi Allah, maka aku tinggalkan dia. Sesungguhrtya hamba yang mencintai harta, pujian dan hatinya tergantung pada nafsu (syahwat) dunia, dia lebih rakus dari orang yang saya jelaskan kepadamu. Tak tahukah engkau bahwa cinta harta termasuk salah satu dosa besar? Wahai Muhammad, tak tahukah engkau bahwa cinta kedudukan (riyasah) termasuk dosa besar? dan bahwa sombong juga termasuk dosa besar?”
Wahai Muhammad, apakah engkau tidak tahu bahwa aku punya tujupuluh ribu anak . Setiap anak dari mereka punya tujupuluh ribu syetan. Di antara mereka telah aku tugaskan untuk menggoda golongan ulama, dan sebagain lagi menggoda anak muda, sebagian lagi menggoda orang-orang tua, dan sebagian lagi menggoda orang lemah. Adapun anak-anak muda, tidak ada perbedaan di antara kami dan mereka, sementara anak-anak kecilnya, mereka bermain apa yang mereka kehendaki bersamanya.
Sebagian lagi telah aku tugaskan untuk menggoda orang-orang yang rajin beribadah, sebagian lagi untuk kaum yang menjauhi dunia (zuhud). Setan masuk ke dalam dan keluar dari diri mereka. Dari satu keadaan ke keadaan yang lain, dari satu pintu ke pintu yang lain, sampai mereka mempengaruhi (manusia) dengan satu sebab dari sebab-sebab yang banyak. Lalu setan mengambil keikhlasan dari mereka. Mereka menyembah Allah Subhanahu wa Ta’ala tanpa rasa ikhlas, tapi mereka tidak merasakan. Apakah engkau tidak tahu tentang Barshisha sang pendeta yang (beribadah secara) ikhlas kepada Allah selama tujupuluh tahun sehingga setiap orang yang sakit menjadi sehat berkat dakwahnya. Aku tidak akan meninggalkannya sampai dia berzina, membunuh, dan ingkar (kafir). Dialah yang disebut oleh Allah dalam Qur’an dengan firmanNya:
“(Bujukan orang-orang munafik itu adalah) seperti (bujukan) setan ketika dia berkata kepada manusia. “Kafirlah kamu! ” Maka tatkala manusi itu telah kafir ia berkata, “Sesungguhnya aku berlepas diri dari kamu karena sesungguhnya aku takut kepada Allah, Tuhan semesta alam.” (QS. al-Hasyr: 16)
Apakah engkau tidak tahu wahai Muhammad, bahwa kebohongan itu berasal dariku. Akulah orang yang pertama kali berbohong. Barangsiapa berbohong, dia adalah temanku, dan barangsiapa bersumpah bohong dengan Allah, dia adalah kekasihku. Apakah engkau tidak tahu, bahwa aku bersumpah kepada Adam dan Hawa, ‘Demi Allah, aku adalah penasihat kamu berdua. “Maka sumpah paIsu merupakan kesenangan hatiku, membicarakan kejelekan orang lain (ghibah) dan adu domba (namimah) adalah buah kesukaanku, melihat yang jelek-jelek adalah kesukaan dan kesenanganku.
Barangsiapa bersumpah untuk cerai (thalaq) dia mendekati berbuat dosa, meskipun hanya sekali, dan meskipun ia benar. Barangsiapa membiasakan lisannya dengan ucapan cerai, istrinya menjadi haram baginya. Jika mereka masih memiliki keturunan sampai hari kiamat, maka anak mereka semuanya adalah anak-anak hasil zina. Mereka masuk neraka hanya karena satu kata saja.
Wahai Muhammad, sesungguhnya di antara umatmu ada yang mengakhirkan shalat satu dua jam. Setiap kali dia mau shalat aku temani dia, dan aku goda dia. Kemudian, aku katakan kepadanya, ‘Masih ada waktu, sementara kamu masih sibuk,’ sehingga dia mengakhirkan shalatnya dan (mengerjakan)nya tidak pada waktunya. Maka Tuhan memukul wajahnya.
Jika dia menang atasku, maka aku kirim satu setan yang membuatnya lupa waktu shalat. Jika dia menang atasku, aku tinggalkan dia, sampai ketika ia mengerjakan shalat, aku katakan kepadanya, ‘Lihatlah (tengoklah) kiri kanan,’ lalu ia menengok. Saat itu aku usap wajahnya dengan tanganku dan aku cium antara kedua matanya, dan aku katakan padanya: ‘Aku telah menyuruh apa yang tidak baik selamanya.’ Dan engkau sendiri tahu, wahai Muhammad, siapa yang sering menoleh dalam shalatnya, Allah akan memukul wajahnya.
Jika ia menang atasku dalam shalat, ketika shalat sendirian, aku perintahkan dia untuk tergesa-gesa. Maka dia mencucuk shalat (dalam sujud) seperti ayam mencucuk bijian dengan tergesa-gesa (cepat-cepat). Jika dia menang atasku, maka ketika shalat berjamaah, aku sabet dia dengan pecut (Iijam) lalu aku angkat kepalanya sebelum imam mengangkat kepalanya. Aku letakkan dia mendahului imam. Kamu tahu bahwa siapa yang melakukan itu, batal-lah shalatnya, dan Allah akan mengubah kepalanya dengan kepala keledai pada hari kiamat nanti.
Jika dia menang atasku, aku perintahkan dia untuk mengacungkan jari-jarinya ketika shalat, sehingga dia mensucikan aku ketika dia shalat. Jika dia menang atasku, aku tiup hidungnya sampai dia menguap. Jika dia tidak menaruh tangannya di mulutnya (menutup mulutnya) syetan masuk ke dalam perutnya, dengan begitu dia bertambah rakus di dunia dan cinta dunia. Dia menjadi pendengar kami yang setia.
Bagaimana umatmu bahagia, sementara aku menyuruh orang miskin untuk meninggalkan shalat. Aku katakan kepadanya, ‘Shalat tidak wajib atas kamu. Shalat hanya diwajibkan atas orang~orang yang mendapatkan nikmat dari Allah.’ Aku katakan kepada orang yang sakit, ‘Tinggalkanlah shalat, sebab ia tidak wajib atasmu. Shalat hanya wajib atas orang yang sehat, karena Allah berkata: “Tidak ada dosa bagi atas orang yang. sakit,” jika kamu sembuh, kamu harus shalat yang diwajibkan,’ sampai dia mati dalam keadaan kafir. Dan jika mati dan meninggalkan shalat ketika sakit, dia bertemu Tuhan dan Tuhan marah kepadanya.
Wahai Muhammad, jika aku bohong dan ngawur, maka mintalah kepada Tuhan untuk membuatku jadi pasir.
Wahai Muhammad, bagaimana engkau bahagia melihat umatmu, sementara aku mengeluarkan seperenam umatmu dari Islam.
Nabi berkata, “Wahai terlaknat, siapa teman dudukmu?” Pemakan riba.”
Nabi: “Siapa teman kepercayaanmu (shadiq)?”
Iblis: Penzina’
Nabi: “Siapa teman tidurmu?” Iblis: “Orang yang suka mabuk.”
Nabi: “Siapa tamumu?” Iblis: Pencuri
Nabi: “Siapa utusanmu?” Iblis: “Tukang sihir.”
Nabi: “Apa kesukaanmu?. Iblis: “Orang yang bersumpah cerai.”
Nabi: “Siapa kekasihmu.? Iblis: “Orang yang meninggalkan shalat jumat.”
Nabi : “Wahai terlaknat, siapa yang memotong punggungmu? Iblis: “Ringkikan kuda di jalan Allah.”
Nabi: “Apa yang melelehkan badanmu?” Iblis: ‘Tobatnya orang yang bertobat.”
Nabi: “Apa yang menggosongkan hatimu?” Iblis: Istighfar (minta ampun) yang banyak kepada Allah siang malam.”
Nabi: “Apa yang memurarnkan wajahmu?” Iblis: Zakat secara sembunyi-sembunyi (rahasia).”
Nabi: “Apa yang membutakan matamu?” Iblis : ‘Shalat menjelang subuh.
Nabi: “Apa yang memukul kepalamu?” Iblis Banyak shalat berjamaah.”
Nabi “Siapa manusia yang paling bahagia menurutmu?” Iblis : “Orang yang meninggalkan shalat dengan sengaja.”
Nabi: “Siapa manusia yang paling sengsara menurutmu?” Iblis: “Orang pelit.”
Nabi: “Siapa yang paling menyibukkanmu?” Iblis: “Majlis-majlis ulama.”
Nabi: Bagaimana kamu makan?”. Iblis: ‘Dengan tangan kiriku, dan dengan jari-jariku.”

Nabi : ‘Dimana kamu lindungkan anak-anakmu ketika panas?” Iblis: ‘Di bawah (balik) kuku-kuku manusia.”

Nabi : “Berapa keperluanmu yang kau mintakan kepada Allah?.” Iblis: “Sepuluh perkara.”
Apa itu, wahai terlaknat?” 
Iblis : “Aku minta kepadaNya untuk menyertaiku dalam diri bani Adam, dalam harta dan anak-anak mereka. Dia menyertaiku dalam diri mereka. Tuhan berfirman:
“… dan berserikatlah dengan mereka pada harta dan anak-anak dan beri, janjinlah, mereka. Dan tidak ada yang dijanjikan oleh setan kepada mereka melainkan tipuan belaka” (QS. al-Isra’ 64)
Setiap harta yang tidak disucikan, aku adalah pemakan harta itu. Aku adalah pemakan setiap makanan yang kecampur riba dan yang haram, dan pernakan setiap harta yang tidak dimintakan perlindungan kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk. Siapa saja yang tidak minta perlindungan kepada Allah ketika bersetubuh dengan istrinya, setan ikut bersetubuh bersamanya. Lahirlah anak yang mau mendengar dan taat (kepada setan). Dan siapa yang mengendarai kendaraan untuk mencari sesuatu, yang tidak halal, akulah teman perjalanannya. Allah berfirman:

“… dan kerahkanlah kepada mereka pasukan berkuda dan pasukan yang berjalan kaki...” (QS. al-Isra’: 64)

Aku minta kepada Tuhan untuk membuatkan rumah bagiku, tapi Allah membuatkan kamar mandi. Aku minta kepadaNya untuk membuatkan masjid bagiku, tapi Dia membuatkan pasar. Aku minta kepadaNya untuk membuatkan Qur’an bagiku, tapi Dia membuatkan syair. Aku minta kepadaNya untuk membuatkan azan bagiku, tapi Dia membuatkan nyanyian. Aku minta kepadaNya untuk membuatkan teman bagiku, tapi Dia memberiku pemabok. Aku minta kepadaNya untuk memberikan pembantu-pernbantu bagiku, tapi memberiku qadariyah. Aku minta kepadaNya untuk memberi saudara untukku, Tuhan berfirman: “mereka yang menafkahkan hartanya untuk maksiat.” Kemudian Tuhan berkata:
Sesungguhnya pemboros-pemboros (mubadzir) itu adalah saudara-saudara setan.” (QS. Al-Isra’ : 27)
Nabi berkata, “jika kau tidak membuktikan setiap ucapanmu dengan pembenaran dari ayat dalam kitab Allah, niscaya aku tidak mempercayaimu.”
Iblis: “Wahai Muhammad, aku minta kepada Allah untuk bisa melihat anak Adam dan mereka tidak bisa melihatku. Dia menjalankanku di atas darah mereka melalui pembuluh darah, lalu aku berjalan sendiri sesukaku, jika aku mau, aku lakukan setiap saat. Tuhan berfirman: “Aku penuhi permintaanmu.”
Aku bangga dengan semuanya itu sampai hari kiamat. Sesungguhnya pengikutku lebih banyak daripada pengikutmu. Kebanyakan anak Adam (ikut) bersamaku sampai hari kiamat. Aku punya anak yang kuberi nama Atmah, yang kencing di telinga manusia agar lupa dari shalat shubuh. Jika tidak karena itu, manusia tidak akan tidur sampai mereka shalat. Aku juga punya anak yang bernama mutaqadhi (yang memperkarakan). Jika hamba berlaku takwa secara diam-diam dan ingin menyembunyikannya, ia masih menggunjingkannya di antara sesama manusia sampai ia memberitahukannya kepada manusia. Maka Allah menghapus 99 pahala dari seratus pahala, dan tinggallah satu pahala saja. Karena dia punya 100 pahala setiap perbuatan baik yang dia kerjakan secara sembunyi.
Aku juga punya anak bernama Kahilan (celak). Dialah yang mencelaki mata manusia di majlis-majlis ulama, dan pada saat khatib berkhutbah, hingga dia tertidur saat mendengarkan uraian ulama. Dia tidak akan pernah mendapatkan pahala.
Jika seorang perempuan keluar, maka satu setan selalu membuntuti di belakangnya, dan satu setan lagi duduk di kamarnya dan mendandaninya untuk orang-orang yang memandangnya. Dua setan itu berkata kepadanya: “Keluarkan tanganmu.” Maka perempuan itu mengeluarkan’ tangannya, dan nampaklah kukunya.”
Iblis kemudian berkata: “Wahai Muhammad, aku tidak punya kemampuan menyesatkan. Aku hanya penggoda dan penghias. Jika aku punya kemampuan untuk menyesatkan, niscaya tidak aku tinggalkan seorangpun di muka bumi ini yang berkata Tiada tuhan selain Allah dan Muhammad utusan Allah, orang yang puasa, yang shalat.
Kamu tidak punya kewenangan untuk memberikan petunjuk (hidayah). Kau hanya utusan (rasul) dan penyampai (muballigh). Jika kamu punya wewenang memberi hidayah, niscaya tidak kau tinggalkan seorang kafir pun di muka bumi. Engkau hanyalah bukti Allah atas ciptaanNya, dan aku adalah penyebab bagi orang-orang yang sudah lebih dahulu sengsara. Orang yang bahagia ialah yang dibahagiakan oleh Allah (sejak) dalam perut ibunya, dan orang yang sengsara ialah yang disengsarakan oleh Allah (sejak) dalam perut ibunya.”
Kemudian Rasulullah membaca firman Allah
“…tetapi mereka senantiasa berselisih pendapat, kecuali orang yang diberi rahmat oleh Tuhanmu.” (QS. Hud: 118 – 119)
Setelah itu, Rasulullah membacakan firmanNya yang lain: “Dan perintah Allah adalah ketentuan (qadar) yang telah ditetapkan.” (QS. al-Ahzab: 38)
Selanjutnya, Rasulullah berkata, “Wahai Abu Murrah, tidakkah kamu mau bertobat, dan kembali kepada Allah, dan aku akan menjadi jaminanmu masuk surga?”
Iblis berkata, “Wahai Rasulullah, telah ditetapkan perintah, dan pena telah mengering dengan apa yang ada sudah ditentukan sampai hari kiamat. Maha Suci Allah yang menjadikanmu tuan para nabi, pengkhutbah ahli surga di dalam surga, menjadikanmu istimewa dan memilihmu. Sebaliknya, Dia menjadikanku tuan orang-orang yang sengsara dan pengkhutbah ahli neraka. Aku sengsara dan diusir.”
Demikianlah akhir dari cerita yang kusampaikan kepadamu untuk kamu percayai. Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam, yang Maha Awal, Maha Akhir, Maha Lahir Maha Batin. Semoga Allah memberikan shalawat kepada tuan kita nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, keluarganya, dan para sahabatnya, amin. Selamat sejahtera untuk seluruh utusan (rasul), dan segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Isi sesuai minat yang Anda ekspresikan ttg tulisan ini