25 April 2011
Sosok Pemuda Part 2
Setelah beranjak dari tempat duduknya sosok pemuda tersebut bergerak melangkah menuju tempat dimana ia akan mencurahkan ilmu yang didapat kepada orang-orang yang peduli akan pentingnya ilmu. Pemuda tersebut ternyata meluapkan ilmunya di suatu daerah yang dimana daerah tersebut masih memegang tradisi adat setempat. Dimana tradisi tersebut sebenarnya tradisi yang merugikan mereka, tradisi tersebut dinakaman “ketenangan diri”. Yang dimaksud ketenangan diri disini merupakan suatu prilaku dimana seseorang tidak akan menerima segala ilmu yang ada di luar, namun yang ia dapat hanya ilmu yang ada dalam dirinya sendiri tanpa menghiraukan bahkan menerapkan ilmu-ilmu baru yang ada diluar dirinya. Beda seperri definisi ketenangan diri itu sendiri yaitu suatu karakter untuk mengatasi suatu masalah dengan berbagai ilmu yang dilakukan. Cerita pun berlanjut, mengenai pemuda itu. Pemuda itu berada di daerah tersebut bermaksud memperbaiki bahkan mengubah paradigma masyarakat setempat. Dengan cara-cara khas dari sosok pemuda itu. Pemuda tersebut beriringan dengan masyarakat setempat setelah pemuda itu mengenal dan menjadikan masyarakat tersebut sebagai keluarganya. Melalui tahap awal yang dilakukan pemuda itu dengan cara komunikasi, berkenalan seorang dengan orang lainnya. Dengan berkenalan pemuda itu sadar langkah awal ini menjadikan suatu pondasi untuk menumbuhkan kepercayaan di mata masyarakat. Komunikasi yang dilakukan pemuda tersebut dengan teknik komunikatif serta jenaka dimana ia memperkenalkan dirinya terlebih dahulu sembari tersenyum menatap orang yang diajak berkenalan dengannya. Dengan menyebutkan nama terlebih dahulu kepada masyarakat bahwa dirinya bernama Sidiq Hasburrahman. Kemudian setelah itu, berantai menyebutkan identitas lengkapnya kepada masyarakat hingga masyarakat mengetahui asal-asul sosok pemuda tersebut. Dikarenakan karakter pemuda tersebut yang bersahabat serta kharismatik sehingga masyarakat dengan mudahnya menerima pemuda itu di lingkungannya. Pemuda itu pun senang dengan sambutan hangat dari masyarakat setempat. Kemudian sidiq meluncurkan aksi keduanya setelah aksi pertama diperoleh reaksi positif. Aksi kedua yang dilakukan pemuda tersebut dengan cara mengajak kaum muda yang di bawah umurnya hingga setara umurnya bahkan diatas umurnya agar dapat mengikuti paradigma kebenaran bukan paradigma yang malah dapat merusak kaidah prilakau dan mental dirinya sendiri. Pemuda tersebut menamai dengan sebutan teknik “Move and up”. Teknik tersebut dimaksudkan agar seseorang menjadi lebih baik dari sebelumnya. Pemuda tersebut memaparkan teknik yang ia cetuskan kepada masyarakat setempat pada saat pertemuan warga. Dengan ciri khas yang ia miliki, ia bergaya layaknya sales yang ingin memperdagangkan produk yang dibawanya kepada pembeli. Langkah tersebut dengan penyampaian disisipi humoran kecil dari pemuda itu. Setelah cukup panjang lebar pemuda itu memaparkan, terjadi reaksi di kalangan masyarakat. Reaksi yang terjadi saat itu adalah pro dan kontra terhadap gagasan yang dicetuskan oleh Sidiq. Namun, Sidiq tetap tidak gentar menghadapai hal tersebut ia bahakan membela keras demi perubahan lebih baik masyarakat setempat.. Hingga larut malam perdebatan tersebut berlangsung alotnya. Bagi pihak yang pro terhadap gagasan Sidiq, mereka menjelaskan bahwa apa yang digagas oleh Sidiq memerlukan dukungan dari masyarakat, toh nantinya hasilnya buat masyarakat itu sendiri. Berbeda halnya dengan pandanag pihak yang kontra, mereka menganggap Sidiq telah merusak prinsip masyarakat setempat bahkan menyalahi hukum adat yang berlaku disana.
To be continued...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Isi sesuai minat yang Anda ekspresikan ttg tulisan ini