Cerita Bersambung 1. (Sosok Pemuda)

13 April 2011

Sosok Pemuda Part 1

Sebuah cerita di sudut kampus yang diiringi musik alam yang menemani keberadaan seorang pemuda harapan masa depan untuk memikul amanah terbesar yang telah ia dapat dari seorang orang tua yang ingin mendapat hadiah terindah dari seorang anaknya yaitu kebahagiaan. Pemuda itu merenungkan apa yang ingin ia lakukan saat ini dan masa depan. Pemuda,tersebut bertanya pada dirinya,”Mau apa aku disini?” Apa yang aku lakukan demi meraih cahaya dalam kegelapan disuatu ruang yang penuh dengan tanda TANYA. Pemuda tersebut bergumam sendiri layaknya sedang berkomunikasi dengan orang lain, padahal dirinya berkomunikasi atas jasadnya sendiri. Mungkin, bagi orang yang melihatnya merupakan suatu hal yang aneh.Pemuda tersebut menjadi titik pantau orang-orang yang berada disekitarnya. Hati pemuda itu berkata, “Aku ini seorang pemuda yang  harus menunaikan tugas,mengapa orang-orang melihatku keanehan begitu”. Saat-saat dimana pemikiran pemuda tersebut berkutat semakin kencang. “Aku disini mau apa tanya pemuda itu dalam hatinya. Apakah aku hanya diam, ataukah aku disini tidak berguna. Aku ini....” kata pemuda itu dalam dirinya. Tiba-tiba ada seorang yang menghampirinya yang memotong pemikiran ia, “ Hai, kamu. Apa yang kamu lakukan disini ?” tanya orang tersebut. Pemuda itu pun menjawabnya. “ Aku disini untuk kalian,aku disini untuk diriku,aku disini untuk mereka”. Orang tersebut bertanya lagi, “Apa maksudmu?”. Pemuda itu pun menjawab, “ Aku ini adalah bagian dari kalian, aku ini bagian dari mereka, aku ingin menemani kalian dalam petualangan hidup ini”. Mengapa begitu?, tanya orang tersebut. Pemuda itu, akhirnya berdiam dan tak berkata apapun, dia hanya melayangkan senyuman ketulusan yang diberikan untuk orang itu. Tak lama kemudian, pemuda tersebut pergi meninggalkan sudut tempat itu. Dengan langkah pasti, pemuda itu berjalan menuju awal gerbang kegemerlapan dunia ini. Dimana disitu menunggu keberadaan dari sosok pemuda pencerah untuk kaumnya(orang-orang yang berada disekitarnya).

To be continue . . .